Pengertian Front-End Developer, Back-End Developer dan Full-Stack Developer


Saat kamu membuka situs lowongan kerja tentang programer, pasti kamu pernah melihat perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk ditempatkan di posisi front-end developerback-end developer, atau full-stack developer? Apakah sih.. pengertian dari istilah-istilah tersebut?

Bagi kamu yang telah lama berkecimpung di dunia pemograman, tentunya sudah tidak asing dengan istilah-istilah tersebut, namun mungkin masih ada beberapa diantara kalian yang masih belum mengerti betul tentang front-end developerback-end developer, atau full-stack developer.

Pada dasarnya seorang web developer harus menguasai 3 kriteria diatas. Seiring dengan lebih kompleksnya perkembangan web saat ini, membuat web developer tidak harus lagi melakukan keseluruhan proses membangun web lagi. dalam artian seorang web developer saat ini lebih terspesialisasi.

Berikut penjelasan tentang  front-end developerback-end developer. Full-Stack developer.

1. Front-End
Bagian front-end dari sebuah website adalah bagian yang dapat langsung dilihat oleh userUser juga bisa langsung berinteraksi pada bagian ini. Bagian ini dibangun menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. segala sesuatu yang user lihat ketika melakukan navigasi dalam sebuah halaman web, baik itu font, warna, menu dropdown, dan slider adalah penggabungan dari fungsi HTML, CSS dan Javascript yang dikontrol oleh browser.


Front-end developer menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript untuk coding website. Mereka menciptakan design website dan kemudian membuat website tersebut dapat berfungsi.

Kamu bisa menciptakan sebuah website hanya dengan menggunakan HTML dan CSS, tetapi yang benar-benar akan membuat website kamu tampil menarik adalah JavaScript. Dengan JavaScript, kamu bisa melakukan banyak hal, seperti interaktifitas, animasi yang lebih kompleks, dan bahkan kamu juga bisa membuat fully feature web application.

sebelum tahun 2012, tidak banyak browser yang  dapat menginterpretasikan javascript dengan baik, oleh karena itu jarang bagi para developer web menambahkan fungsi-fungsi javascript pada saat membangun sebuah website.  berbeda seperti saat ini, rata-rata browser sudah dapat menjalankan fungsi javascript dengan baik.

Sebagian website hanya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Tetapi sebagian lainnya juga ada menggunakan back-end programming language.


2. Back-End
Back-end adalah bagian belakang layar dari sebuah website. Bahasa pemograman untuk back-end development diantaranya adalah PHP, Ruby, Python, dan banyak lainnya. Bisa dibilang back-end developer lebih "ruwet" dibandingkan dengan front-end developer. namun Untuk membangun sebuah website yang berjalan dengan baik, back-end developer biasanya bekerjasama dengan front-end developer.


Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh JavaScript, namun dapat dilakukan oleh bahasa pemograman back-end. Kebanyakan sistem manajemen konten dibangun melalui back-end programming, contohnya pada aplikasi web yang kompleks. Belajar coding akan mengajarkan kamu menemukan solusi terbaik untuk berbagai masalah, dan terkadang back-end programming adalah bagian dari solusi tersebut.

Baca Juga :  Cara Mudah Upload File Website Ke Web Hosting Menggunakan FileZilla
3.Full-Stack
Full-stack developer bekerja pada bagian front-end dan back-end. Mereka menguasai HTML, CSS, JavaScript, dan satu atau lebih bahasa pemograman back-end.

Perkembangan teknologi saat ini membuat perbedaan front-end dan back-end development menjadi semakin sedikit. Banyak hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan pada bagian back-end, dapat dilakukan juga melalui front-end. Ini membuat semakin banyaknya developer yang menguasai front-end dan back-end programming sekaligus. Pada saat ini, menjadi full-stack developer juga menambah nilai khusus kamu di mata perusahaan.

Tetapi, menjadi full-stack developer bukan berarti kamu harus mengerjakan keseluruhan kode baik front-end atau back-end sebuah website. Kebanyakan full stack developer tetap menghabiskan waktunya pada satu bagian programming saja. Namun, kelebihan dari full-stack developer adalah mereka bisa melakukan analisa masalah pada kedua bagian programming. Ada juga beberapa full-stack developer yang mengerjakan semuanya sendiri, biasanya ini terjadi jika mereka freelance atau satu-satunya developer yang berkerja pada sebuah project

Bagian paling menarik dari web development adalah sifatnya yang terus berkembang. Apa yang dimaksud sebagai “front-end” atau “back-end” pada saat ini, bisa saja akan berubah secara drastis dalam beberapa tahun ke depan. Mempelajari keduanya akan membuat kamu lebih mempunyai nilai, gampang beradaptasi, dan berpandangan ke depan.




Mohon Tulis Komentar Dengan Bijak dan Sopan

Emoticon